Kilatutama.com — Lebih dari satu abad sejak tragedi memilukan itu, kisah kapal Titanic tetap menjadi salah satu cerita paling menarik dalam sejarah pelayaran. Dibangun dengan harapan dan impian, namun berakhir dalam tragedi, Titanic adalah simbol dari ambisi manusia dan kegagalan tragis.
Titanic, yang dijuluki “kapal yang tak bisa tenggelam”, diluncurkan pada tahun 1912 oleh White Star Line. Kapal mewah ini dibangun dengan tujuan untuk menjadi yang terbesar dan paling mewah di dunia, dengan fasilitas termasuk kolam renang, gymnasium, dan restoran mewah.
Pada malam 14 April 1912, dalam pelayaran perdananya dari Southampton, Inggris, menuju New York, AS, Titanic menabrak gunung es di Atlantik Utara. Meskipun kapal ini dilengkapi dengan teknologi terbaru dan dianggap “tak bisa tenggelam”, namun tabrakan itu merobek lambung kapal dan menyebabkan Titanic tenggelam dalam waktu kurang dari tiga jam.
Dari 2.224 penumpang dan awak kapal, hanya sekitar 710 yang selamat, membuatnya menjadi salah satu bencana maritim paling mematikan dalam sejarah damai. Banyak yang meninggal karena hipotermia di air dingin Atlantik Utara.
Kisah Titanic menjadi simbol dari kegagalan manusia untuk mengatasi alam. Meskipun teknologi dan kemewahan kapal itu luar biasa, namun tidak mampu menghindari tragedi. Sampai hari ini, kisah Titanic tetap menjadi peringatan tentang bahaya keangkuhan dan pentingnya menghargai kekuatan alam.(*)