Kilatutama.com, Tasikmalaya – Oleh Soleh, Wakil Ketua DPRD Jawa Barat dari Fraksi PKB, melaksanakan Reses III tahun 2023 dengan fokus pada delapan lokasi di Kota Tasikmalaya dan Kabupaten Tasikmalaya. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk merespons aspirasi masyarakat, serta mendapatkan wawasan mendalam terkait kondisi masyarakat pedesaan yang kerap menjadi pusat perhatian.
Saat berbicara kepada awak media pada hari ini, Oleh Soleh menyampaikan apresiasi yang diterima dari masyarakat atas peran PKB dalam mengupayakan peningkatan Dana Desa hingga mencapai angka Rp. 2 Miliar per desa.
“Dalam keseluruhan, saya menerima umpan balik positif dari masyarakat, yang diwakili oleh sejumlah tokoh dan kepala desa. Mereka mengakui manfaat signifikan dari Dana Desa dalam pengembangan desa. Selain itu, mereka juga mengungkapkan penghargaan terhadap langkah PKB yang berjuang untuk meningkatkan Dana Desa bahkan hingga mencapai 5 miliar,” jelas Oleh Soleh.
Lebih lanjut, Oleh Soleh mengatakan bahwa masyarakat mendukung sepenuhnya langkah politik PKB untuk mengadvokasi peningkatan anggaran Dana Desa.
Selama rangkaian acara reses ini, Oleh Soleh juga turut memperoleh masukan dari para pendidik keagamaan mengenai perlunya kesetaraan dalam pendidikan, terutama dalam hal dukungan finansial.
“Mereka berharap untuk melihat kesetaraan pendidikan antara pendidikan keagamaan dan formal. Oleh karena itu, saya akan memperhatikan masukan ini sebagai aspirasi saya sebagai calon anggota DPR RI. Jika saya berhasil terpilih, saya akan berupaya untuk memaksimalkan fungsi dan kegunaan UU Pondok Pesantren dalam mendukung pengaturan anggaran yang merata antara pendidikan formal dan nonformal,” kata Oleh Soleh.
Oleh Soleh juga menyoroti perlunya perencanaan kebijakan yang komprehensif guna mempromosikan kesejahteraan yang merata, terutama di daerah pedesaan. Ia menegaskan bahwa meskipun pusat pertumbuhan ekonomi terletak di perkotaan, perhatian terhadap perkembangan pedesaan tetap harus dijaga.
“Keadaan di pedesaan memiliki tantangan tersendiri, terutama pasca pandemi COVID-19. Namun, kita tidak boleh melupakan kontribusi penting yang diberikan oleh masyarakat pedesaan dalam mendukung pertumbuhan perkotaan, baik melalui tenaga kerja, pasokan makanan, dan aspek lainnya. Oleh karena itu, kita perlu mengarahkan pola pembangunan yang inklusif guna mencapai kesejahteraan yang merata,” ungkapnya.
Oleh Soleh juga menekankan perlunya pemerintah untuk memberikan dukungan lebih besar kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di pedesaan.
“Dengan populasi sekitar 78.000 desa di seluruh Indonesia, yang mencakup 70% hingga 80% dari total penduduk, ini menjadi perhatian penting bagi saya sebagai anggota DPRD Provinsi. Saya akan berusaha untuk mengarahkan alokasi APBD provinsi agar memberikan dampak yang lebih signifikan bagi masyarakat pedesaan,” pungkas Oleh Soleh.(*)