Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
banner 970x200 Example 728x250
Headline

Ribut Bimtek Kades Masuk THM di Makassar, P2D Sulsel Desak Kemendes PDTT Lakukan Penelusuran Mendalam

66
×

Ribut Bimtek Kades Masuk THM di Makassar, P2D Sulsel Desak Kemendes PDTT Lakukan Penelusuran Mendalam

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Makassar, Kilatutama.com — Sebuah skandal muncul di tengah-tengah peserta Bimbingan Teknis (Bimtek) para kepala desa (Kades) se-Sulawesi Selatan yang berlangsung di sejumlah hotel di Makassar, belum lama ini. Bimtek ini mencuat ke publik setelah salah seorang peserta asal Kabupaten Bone meninggal dunia setelah mengunjungi tempat hiburan malam (THM) setelah acara bimtek itu.

Pemerhati Pembangunan Desa (P2D) Sulsel, Aminullah Mukmin menyayangkan insiden tersebut serta mendesak Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) merespons insiden dan penyelenggaraan Bimtek tersebut.

Aminullah melalui media ini, Minggu, 12 Mei 2024 mengatakan perlunya kemendes PDTT membentuk tim khusus untuk menyelidiki insiden itu, termasuk menelusuri keabsahan dan sumber dana penyelenggaran Bimtek yang dinilainya sarat bisnis tersebut.

“Bayangkan loh, ini diikuti hampir seluruh kepala desa atau perwakilan desa se Sulawesi Selatan, coba hitung berapa jumlahnya dan berapa banyak duit yang dihabiskan desa untuk mengikuti Bimtek tersebut,” kata Aminullah.

Aminullah mengatakan, pihaknya telah banyak mendapat laporan dari kalangan kepala desa sehubungan dengan kegiatan itu. Rata-rata, kepala desa yang ikut mengeluh dan terpaksa pinjam uang karena anggaran desa belum cair dan merasa terpaksa hadir di acara Bimtek itu karena takut.

“Ini tidak boleh dibiarkan dan harus ada penelusuran yang mendalam, bagaimana ujung-ujungnya kepala desa pasti akan menggunakan anggaran desa untuk menutupi biaya dari kegiatan itu,” kata Aminullah.

Terpisah, Direktur Fasilitasi Pemanfaatan Dana Desa Kemendes PDTT, Luthfy Latief, pihaknya akan melakukan penyelidikan mendalam terkait sumber dana yang digunakan peserta serta keterlibatan pemerintah daerah dalam kegiatan tersebut.

Luthfy juga mengecam penggunaan dana desa untuk kegiatan di luar konteks pembangunan dan pemberdayaan masyarakat. “Jika anggaran desa disalahgunakan untuk kegiatan di luar kewajaran, maka tentu akan menjadi temuan,” tegasnya.

Salah satu Kepala Desa yang ikut dalam acara tersebut, berinisial Y, mengungkapkan bahwa sekitar 293 kades dari Kabupaten Bone ikut serta dalam bimtek tersebut, dengan membayar Rp 5 juta per peserta kepada penyelenggara, PT Putri Dewani Mandiri. Namun, dia menegaskan bahwa tidak semua peserta ikut dalam kegiatan di THM.

Senada diutarakan kepala desa asal Sidrap, inisial A. Dia mengaku hanya meminjam uang untuk menutupi biaya mengikuti acara Bimtek tersebut.

Di sisi lain, Direktur PT Putri Dewani Mandiri, Andi Muafiah, selaku penyelenggara belum memberikan keterangan mengenai insiden dan kegiatan Bimtek tersebut. Saat media hendak mengonfirmasi, Andi Muafiah mengaku sedang berada di Jakarta. (*)

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *